Yuk, Pakai Clodi!


Berbagi pengalaman memakai clodi.

Pertama kali memutuskan untuk memakai clodi tentu bukanlah hal yang mudah. Pengalaman pertama ini ternyata memberikan kesan mendalam dan pengalaman berharga untuk kami, saya dan suami, ketika memilih clodi sebagai pengganti popok sekali pakai.

Sempat ragu dan bingung kapan mau memulai pakai clodi, clodi yang model apa dan sempat khawatir juga bagaimana kalau nanti justru bikin iritasi serta berbagai kebimbangan yang mengusik hati dan pikiran soal 'berclodi'.

Selama sekian hari saya mencoba cari artikel di internet yang membahas soal clodi lengkap dengan kelebihan serta kekurangan, lalu mulai mencari merk-merk clodi dan membaca review dari para ibu yang sudah berpengalaman menggunakan clodi.

Akhirnya dengan mempertimbangkan banyak hal, kami mantab untuk memakaikan clodi buat si kecil, anak pertama kami.

Salah satu yang menjadi pertimbagan kami ialah masalah biaya. Setelah mengkalkulasikan anggaran untuk membeli pospak yang menurut kemampuan kami biaya itu lumayan besar jika harus terus menerus dikeluarkan padahal popok merupakan salah satu kebutuhan bayi, hal itu semakin memantabkan hati untuk memilih clodi. Benar, ikhtiar agar bisa berhemat.

Alasan kedua karena anak kami sudah mulai aktif, kalau tidak salah ingat waktu itu sudah mulai tengkurap atau belajar merangkak dan kami khawatir pipis atau pup nya tercecer di mana-mana dan bukankah itu termasuk najis? Apalagi kalau pipisnya bercecer di lantai bisa menyebabkan si kecil terpeleset. Memang dari lahir kami hanya pakaikan popok kain dan celana ketika di rumah, tidak memakai popok sekali pakai kecuali saat pergi.

Alasan ketiga tidak lain karena dengan memakai pospak kami cukup kerepotan saat membuang sampah pospak. Ya, mengingat kami tinggal di desa dan tidak memakai jasa tukang sampah. Tidak mungkin kami membuang sampah di sungai atau sembarang tempat. Alternatif saat itu ialah ditimbun di tanah. Itupun hanya sedikit karena tidak setiap hari pakai pospak.

Sebenarnya sedih dan prihatin juga melihat tumpukan sampah pospak yang dibuang di pinggir sungai tak jauh dari tempat tinggal kami. Bahkan ada juga yang membuang sekeresek pospak di pinggiran sawah depan rumah. Miris. Pemandangan itu kami saksikan sendiri dan hampir setiap hari. Dan yang membuang sampah pospak pun seperti tak merasa bersalah, padahal sudah jelas itu bukanlah tempat pembuangan sampah. Alhamdulillah, setelah diingatkan oleh warna kini sudah tidak buang sampah di depan rumah lagi.

Alasan lain mengapa memilih clodi tidak lain agar si kecil tidak mengalami ruam atau iritasi. Sempat berpikir juga, kalau ana selama ini lebih nyaman menggunakan pembalut kain cuci ulang, mengapa tidak mencoba memakaikan clodi juga untuk si kecil? Bukankah akan lebih nyaman dan tidak mudah ruam? Tentu dengan rajin-rajin mengganti clodi.

Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan dan kemantaban hati, serta kemudahan dari Allah, kami mulai memakaikan clodi untuk si kecil.

Awalnya kami membeli satu, kemudian dua dan kini alhamdulillah sudah memiliki beberapa clodi di rumah meski hanya beberapa, bahkan tak sampai sepuluh jumlahnya.

Suka duka memakai clodi mulai kami rasakan sejak pertama kali memakai, misalnya clodi yang belum kering ketika musim hujan tiba. Namun itu bukanlah alasan untuk berhenti memakai clodi.

Mencuci clodi juga perlu meluangkan waktu dan sedikit tenaga, belum lagi harus menjemur dan mengangkat jemuran saat sudah kering. Namun sekali lagi ini bukan penghalang atau alasan untuk berhenti berclodi. Ya, demi anak tak apa repot sedikit. Bukankah kita sudah terbiasa dengan kegiatan mencuci sehari-hari? Cukup dibuat menyenangkan dan bukan sebagai beban.

Alhamdulillah kami di rumah saling bekerja sama untuk mendukung si kecil berclodi. Bahkan ketika di rumah, suami pun ikut turun tangan dan sangat bersemangat mencuci serta menjemur clodi. Begitu kering juga segera mengangkat jemuran clodi. MasyaAllah. Ya, mencuci clodi dengan kejar tayang atau istilah bahasa Jawanya 'mbahrenggo' alias cuci kering pakai ternyata seru dan menyenangkan, masyaAllah.

Kami juga senang bertukar cerita dan berbagi sedikit pengalaman antar sesama orang tua baik teman, tetangga atau saudara tentang berclodi, juga menjelaskan kepada mereka yang belum tahu tentang beragam manfaat dan keuntungan yang didapat dengan memakai clodi.

Alhamdulillah, kini semakin bertambah orang tua dari kalangan teman sendiri yang memilih clodi agar bisa lebih berhemat dan lebih ramah lingkungan insyaAllah.

Mungkin kontribusi kita untuk lingkungan, bumi kita memang tak seberapa. Tapi bukankah kita bisa membantu menjaganya dimulai dari diri sendiri dan keluarga, mulai dari hal kecil dan dari sekarang, bukan nanti-nanti.

Semoga apa-apa yang kita usahakan dan kita berikan sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang pada anak-anak kita, memenuhi kebutuhan mereka dengan usaha terbaik kita, akan bernilai pahala di sisi Allah ta'ala.

Dibandingkan kekurangannya, menurut saya pribadi banyak keuntungan atau manfaat yang didapat dengan berclodi, di antaranya lebih hemat, lebih ramah lingkungan dan lebih nyaman dipakai karena tidak menyebabkan ruam atau iritasi, biidznillah.

Untuk para ibu tidak perlu khawatir menggunaan clodi karena insyaAllah mencuci dan merawat clodi tidak sesulit atau ribet seperti yang pernah dibayangkan atau terlintas di pikiran.

Yuuk, beralih pakai clodi!

Untuk para bunda yang ingjn memulai berclodi, semangat, ya! 

Clodi bisa didapatkan di toko-toko perlengkapan bayi atau dibeli secara online di:





ditulis oleh Shofiyyah Sholihah pada bulan Maret 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dapat Buku Gratis Lewat Menulis

Channel Telegram Akhwat Salafiyat Indonesia